Thursday, August 21, 2008

2. KH Alie Yafie - Tokoh Ulama


Tidak Boleh Sembarang, Tanpa Penelitian

Saya ingin menyampaikan bahwa memang menarik mengkaji perkembangan Islam di Indonesia. Bagian dari perkembangan tersebut, kita harus lihat LDII di situ. Jadi kita tidak boleh (menuding) sembarang, tanpa data dan fakta dari hasil penelitian. Karena saya tidak punya data yang cukup, saya tidak ingin memberikan vonis kepada LDII. Jadi saya anjurkan untuk melakukan penelitian yang mendalam, secara kekerabatan, tidak seperti polisi atau jaksa yang sedang menyelidik.

Intinya secara ukuwah Islamiyah. Jadi tahu bagaimana sejarahnya, apa faktor-faktor yang mempengaruhinya, dan lain sebagainya. Jadi, sebagai ilmuwan, kita tidak boleh ngomong seperti orang awam. Itu harapan saya.

...

4 comments:

JALAN MENUJU SUNNAH said...

Melihat fenomena yang terjadi dalam masyarakat bahwa sekarang ini tidak semua orang “alergi” dengan khilafah ataupun imamah, dalil-dalil tentang imamah telah diketahui secara luas, jama’ah-jama’ah seperti IM, HTI, Tabligh, Hizbullah tidak mendapatkan penolakan yang keras dan frontal sebagaimana yang dialami IJ di masa lampau, ibarat iklan mereka getol “memasarkan produknya” dan umat Islam walaupun tidak semua mau “membelinya” tapi tidak merasa terganggu , karena menganggap bahwa apa yang mereka “jual” walaupun mungkin tidak atau belum mereka perlukan, tetapi tidak mengandung sesuatu yang berbahaya, apakah sesuatu yang berbahaya itu? Yaitu Takfir, semua orang tentu sepakat bahwa takfir adalah suatu hal yang sangat berbahaya. Maka sudah saatnya bila IJ meninggalkan takfir secara total bukan hanya dalam perkataan tetapi juga dalam perbuatan dan pemikiran. Setiap pengikut IJ yang memahami dalil pasti sepakat bahwa takfir yang masih terjadi seperti masalah imam sholat dan lainnya semata-mata berasal dari ”ijtihad” imam bukan aslinya akidah Islam yang sebenarnya. Memang tidak mudah melaksanakannya, tetapi itu bisa menjadi mudah apabila menyadari, sebagaimana dalil bahwa takfir pada sesama muslim itu akan kembali kepada yang melakukannya, sebagai hal yang dilarang dalam Islam, maka takfir adalah suatu perbuatan maksiat, dan tidak ada ketaatan dalam maksiat. Bila “produk” IJ telah bebas dari takfir, tentu tidak ada keraguan dalam memasarkannya. Karena sebaik dan seindah apapun sebuah kemasan tidak akan berarti apa-apa apabila telah dibuka. Penghilangan takfir qouli (dalam ucapan) tidak akan berarti apabila tidak diikuti peniadaan takfir ‘amali meskipun dibungkus dengan perbuatan baik yang bertujuan mencari simpati semata, hanya akan menjadikan antipati dan kemuakan bagi yang melihatnya.

Secara organisasi dan infra struktur sebenarnya IJ lebih siap dan lebih menjanjikan dibandingkan jama’ah yang lain di negeri ini. Dengan tiadanya faham takfir, IJ akan lebih diterima dan dirasakan manfaat keberadaannya oleh umat Islam, potensi tenaga-tenaga dakwah yaitu para mubaligh yang militan dan tanpa pamrih akan menjadi kekuatan Islam yang luar biasa, demikian juga dengan kesadaran jama’ah IJ akan zakat, infaq dan shodaqoh dapat menjadi sumber inspirasi bagi umat Islam yang lain, dan akan jauh lebih bermanfaat apabila semua potensi IJ digunakan untuk membangun kemashlahatan umat Islam negeri ini. Apabila umat Islam telah dapat merasakan manfaat keberadaan IJ secara luas di bumi ini maka mereka tentu akan merasa ikut memiliki dan menjadi bagian darinya. Dan insya Allah tidak lama lagi jama’ah IJ akan sempurna secara syariat sebagaimana yang dicita-citakan. Kita lihat dan tunggu saja bagaimana Qodar Allah nantinya.

sarip husen said...

blognya bagus dan informatif, salam kenal sebelumnya.
iklan
iklan baris

masangger said...

saya setuju dengan pemaparan & pendapat JALAN MENUJU SUNAH...
... itu yang saya harapkan dari rekan2 ldii semua.......berbaurlah, tidak pernah kami mendengki kalian....silakan tanya2 teman2 yang suka hadir di pengajian2 umum apakah pernah menjelekan LDII ..jangankan menjelekan membicarakannya pun tidak pernah.....

Unknown said...

LDII bukan organisasi sesat, pedoman LDII adalah alquran dan alhadits, ikuti pengajiannya nanti akan tahu bagaimana dengan LDII