Thursday, August 21, 2008

1. KH Ma`ruf Amin - Ketua Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia Pusat


LDII Harus Berani Menindak Jamaahnya yang Tidak Mau Melakukan Perubahan

Kita bisa mentolelir perbedaan, tetapi tidak bisa mentolelir penyimpangan. Penyimpangan ini harus diamputasi. Kita memberikan kesempatan kepada orang yang menyimpang itu untuk rujuk ilal haq. Kita mengeluarkan fatwa tentang sesatnya suatu kelompok jika kita telah melakukan investigasi secara mendalam terhadap kelompok itu.

LDII adalah salah satu lembaga yang fatwa terhadapnya terkait dengan Islam Jama’ah, karena ada prinsip-prinsip Islam Jama’ah yang dianggap menyimpang. Adapun fatwa MUI khusus tentang LDII tidak ada, namun jika ia menggunakan ajaran-ajaran Islam Jama’ah yang prinsip-prinsipnya menyimpang itu, maka ia terkait juga dengan fatwa tentang kesesatan Islam Jama’ah. Memang ada satu keputusan Munas MUI yang menyinggung nama. Dalam satu rekomendasi dinyatakan bahwa “Aliran sesat itu seperti Ahmadiyah, LDII.... .“ Kalimatnya berbunyi seperti itu. Kenapa LDII dijadikan bagian yang sesat? Karena LDII dianggap sebagai penjelmaan Islam Jama’ah.

Sesudah itu, LDII berusaha meninggalkan hal-hal yang menyebabkan kesesatannya itu. Mereka meminta audiensi ke MUI Pusat untuk mensosialisasikan apa yang disebutnya sebagai paradigma baru. Paradigma baru ini menegaskan bahwa LDII tidak menggunakan ajaran Islam Jama’ah sebagai satu landasan, meski dalam beberapa ajaran ada yang sama, yang berkaitan dengan amaliah, bukan i`tiqadiyah. Mereka meninggalkan ajaran Islam Jama’ah seperti menganggap najis kelompok lain. Mereka tidak lagi mencuci bekas tempat shalat orang lain, tidak mengkafirkan kelompok lain. Bahkan, mereka bersumpah di hadapan MUI Pusat bahwa itu bukanlah taqiyah. Sesudah itu mereka membuat pernyataan tertulis untuk menegaskan perubahan itu.

Dalam memandang LDII, MUI Pusat terbagi dalam dua pendapat. Pertama, kita menerima, kemudian kita lakukan penyesuaian ke daerah. Klarifikasi secara nasional diberikan, sedangkan klarifikasi di daerah diberikan secara parsial. Kedua, ada juga kelompok yang sangat mencurigai LDII, dan meminta klarifikasi dilakukan dari tingkat bawah (bottom up), baru klarifikasi nasional. Dengan demikian, ar-ruju’ ilal haq dilakukan secara qaulan wa fi`lan (dalam ucapan dan tindakan), bukan hanya statemen.

Ketika LDII dianggap melakukan ar-ruju` ilal haq, LDII dianggap sebagai entitas yang pernah melakukan penyimpangan, karena LDII dikaitkan dengan Islam Jama’ah. Dalam perjalanannya, LDII memiliki keinginan untuk kembali kepada kebenaran. Namun, ada kelompok-kelompok yang sangat keras, menentang, seolah-olah LDII tidak boleh bertaubat.

LDII sekarang dalam tahap verifikasi secara kelembagaan maupun secara grass roots. Saya melihat, secara kelembagaan mereka tidak ada masalah, dari pengurus pusat hingga pengurus daerah memiliki satu kata. Namun di tingkat bawah, kemungkinan masih ada masalah, karena masih ada generasi LDII yang berpegang pada Islam Jama’ah. Namun demikian, kondisi di bawah tidak sepenuhnya bisa kita jadikan indikasi bahwa LDII belum berubah. Kita meminta ketegasan dari pengurus LDII dalam menyikapi kadernya yang masih meneruskan ajaran Islam Jama’ah. Kelompok-kelompok yang tidak patuh harus dinyatakan bukan bagian dari LDII. Sehingga LDII tidak lagi terkontaminasi oleh kelompok-kelompok itu.

...

13 comments:

JALAN MENUJU SUNNAH said...

wah saya takut semua anggota ldii muali atas sampai bawah bakal kena sanksi semua

Ali Anis said...

Alhamdulillah...
Saya pernah berdiskusi dengan salah seorang jemaah baru LDII, dari diskusi tsb sy berkesimpulan bahwa system dakwah di LDII sangat bagus, hanya masih ada satu hal yg masih mengganjal.. kalau memang LDII berniat untuk merubah 'paragdigm' saya sangat-sangat berharap agar LAMBANG dan kalau bisa NAMA LDII DIUBAH. Kalau kita lihat dari lambangnya, saya jadi langsung teringat akan sebuah kekuasaan jaman kemarin yang mengakui islam tapi takut dg kekuatan islam sendiri, kekuasaan yg trauma dg NII, kekuasaan yg meresmikan ponpes az-zaitun dst. Untuk itu kalau memang jemaah LDII memang hanya memegang teguh ke as-sunnah & quran, maka lupakanlah label/lambang dst... teruslah berdakwah & berjuang dan jangan pernah membawa nama & lambang masa lalu yg penuh tanda tanya. Kalau memang masih dan harus perlu system yg memegang teguh system kaderisasi dengan adanya guru, silahkan... tapi jangan menjadi eklusif dg adanya LAMBANG & NAMA LDII. Semoga saudara2 kita tdk terjerumus kpd -isme dan tidak menuai fitnah baru... walaupun itu sebuah bagian dai takdir. Semoga.

northsky said...
This comment has been removed by the author.
northsky said...
This comment has been removed by the author.
crew osmosis said...

Jaman dulu nama Lembaga Dakwah Islam sangat jarang tapi sekarang Sudah bnyk seperti Lembaga Dakwah Kampus dll...

baru2 ini ada berita "MUI desak Pemerintah Bubarkan LDII"
ini sudah menjadi ayat, Islam yg berdasarkan Qur'an Hadits pasti akan di rintangi sampai akhir Jaman, pdhl LDII dalam pengamalan nya memakai Kutubussittsah 6 Hadits Sohih kunjungi www.asquha.com

Unknown said...

Ortu saya LDII.nampakny blm brubah.msih mnganggap agama lain kafir smpai ad prhodohan sesama LDII

Maulana Aufar F said...

Ya bagus lah kalau begitu.
Jadi gak perlu takut kenapa-kenapa lagi kalau nyebut "Saya Orang LDII" atau kalau ditanya ngaji dimana? bisa jawab "Di LDII"

Biasanya kalau sudah dengar kata LDII langsung pikirannya negatif ( boleh juga usul saudara Ali Anis )
Padahal saya baru-baru saja bergabung dengan LDII jadi tidak tau tentang paham-paham lama,
Tau pun tidak pernah melihat buktinya di tubuh LDII.

Unknown said...

@Siti Fatimah
Mungkin ortu kamu benar, tidak semua orang islam itu baik, contohnya lihat aja di penjara rata2 Napinya orang islam.

Orang Islam yang berimanlah yang tidak kafir, kalo ada orang LDII bilang kafir jangan buru2 marah krn sudah jelas yg tidak sholat dan hanya islam KTP bisa di bilang akfir belum tentu mereka islam dan mengucapkan dua kalimat sahadat, untuk itulah Fatimah ngaji biar pinter.

Unknown said...

LDII itu adalah sebuah organisasi..
Dan bukan aliran.. saya memang bukan orang LDII akan tetapi saya tau banyak tentang LDII.
Sebagian besar kel saya ngaji di organisasi tsb. Dan tmpat tinggal kami pun di dlm komplek LDII. Anggapan miring dan kesesatan itu tidak pernah saya jumpai.. jadi apa lah arti sebuah organisasi. Yang terpenting adalah.. bahwa islam itu harga mati.. dan islam itu bersaudara.. selagi dia berjalan sesuai syariat islam itu adalah.. saudara... jangan kita perdebatkan sedikit perbedaan.. toh msh banyak hal yang harus islam ini selesai kan sampai kelak akhir jaman.. semoga senantiasa kita selalau di jalan nya.. amin...

Unknown said...

menurut saya LDII memang tidak sesat tp ada bberapa pola pikir yg tersesat/membingungkan , sama hal nya seperti pendahulunya tntnang prinsip sholat subuh menggunakan qunut atau tidak nya. itu menurut saya lho..

Unknown said...

menurut saya LDII memang tidak sesat tp ada bberapa pola pikir yg tersesat/membingungkan , sama hal nya seperti pendahulunya tntnang prinsip sholat subuh menggunakan qunut atau tidak nya. itu menurut saya lho..

arasugroups said...

Thank You for sharing this great information....
catering colleges in madurai
catering courses in madurai

kitcbe said...


Shared a good post.Thanks for this useful information...
best colleges for computer engineering